Minggu, 23 Oktober 2022

Nasi Penggel, Sarapan Murah Sederhana Khas Kebumen

 


Jika Pekalongan memiliki Sego Megono, Surakarta mempunyai Nasi Liwet, Cirebon memiliki Nasi Lengko, maka Kebumen mempunyai Nasi Penggel. Sebutlah penggel seperti kita menyebut ‘e’ pada pensil. Jika berada di Kebumen pagi hari, adalah sebuah keniscayaan untuk mengecap rasa khas dari kuliner Kebumen yang memang hanya tersedia di kala pagi ini.

Setiap pagi sehabis subuh, Dukuh Gunungsari Kecamatan Pejagoan telah banyak orang mengantri. Dipinggir jalan raya , di kedua sisinya penuh dengan orang-orang yang mau sarapan dengan nasi penggel.

Mengambil Nasi Penggel berarti mengambil nasi yang dibentuk bulat-bulat seukuran bola pingpong. Nasi Penggel itu bermakna nasi yang dibulati. Biasanya pembeli akan mengambil 8-15 bulatan dengan wadah dari daun pisang yang dipincuk.  

Sayur penggel ini merupakan lodeh santan berbumbu gurih sederhana yang dicampur ‘gori’ atan nangka muda, daun singkong, tempe, tahu dan melinjo. Adapun lauk Nasi Penggel adalah kulit dan jeroan sapi seperti babat, iso, kikil, ‘tetelan’, jantung, ginjal, paru, dan semacamnya. Nasi Penggel sangat lengkap dijika dinikmati dengan tempe mendoan dan teh hangat. 

Dari sayur dan lauk Nasi Penggel ini, kita bisa merasakan kentalnya kesederhanan khas ‘wong cilik’ yang notabene menjadi mayoritas penduduk Kebumen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar